TUGAS SOFTSKILL
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
INDUSTRI
Disusun
Oleh:
KELAS 3ID01
Kelompok : 8
(Delapan)
Nama
/ NPM :1. Dimas Harriadi P / 32411114
2.
Neng Sri Mardiani / 37411857
3.
Trian Aditya Putra / 37411181
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
Latar belakang
Sektor Industri pertambangan terus berkembang pesat, terlihat dari setiap usaha pembangunan pertambangan hampir diseluruh wilayah Indonesia. Pertambangan pada saat ini mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Pusdiklat, 2014). Guna memaksimalkan dampak positif usaha atau kegiatan pertambangan maka semestinya dibarengi dengan pengelolaan lingkungan hidup, sebagaimana diamanatkan oleh kebijakan Nasional.. Setiap pertambangan akan membutuhkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia. Pemakaian sumber daya yang berlebih akan menimbulkan sebuah dampak. Dampak tersebut bisa dampak yang positif maupun negative. Apabila Kegiatan pertambangan yang dilakukan tidak dilaksanakan secara tpat guna maka akam berdampak pada lingkungan tersebut. Dampak-dampaknya seperti gangguan keseimbangan permukaan tanah, tingginya tingkat erosi, penurunan produktivitas tanah, sedimentasi dan menurunnya tingkat kemampuan penyerapan air.
Tinjauan
Pustaka
A. Lingkungan
Lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruhkondisi yang ada di dalam lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati sertaseluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati. Ahmad(1987:3) mengemukakanbahwa lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana terdapat campur tangan manusiaterhadap tatanan ekosistem. St. Munajat Danusaputra Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada danmempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.(Darsono, 1995)
Emil Salim: Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
B.
Ketersedian sumber daya
Usaha menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya sangat penting dengan makin langkanya persediaan sumber daya relatif terhadap kebutuhan. Kenaikan kebutuhan itu dapat disebabkan karena adanya kenaikan jumlah penduduk, maupun karena kenaikan permintaan perorang. Usaha menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya penting bagi sumber daya teak perbarui maupun terperbarui. Lingkungan sosial-budaya dan ekonomi sangatlah penting bagi kesinambungan pembangunan yang terlanjutkan. Beberapa hal yang penting disini yaitu:
1. Pemerataan pembangunan: Permerataan merupakan unsur terpenting dalam pembangunan. Pemerataan yang dimaksud adalah meratakan kesenjangan masyarakat agar dapat mempunyai efek memacu kerja dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
2. Persaingan: Persaingan dapat terjadi jika sumber daya yang digunakan oleh sekelompok individu menjadi langka relatif terhadap kebutuhan masing-masing individu.
3. Masyarakat terasing: Masyarakat terasing yaitu hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup dan nilai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat umum.
1. Pemerataan pembangunan: Permerataan merupakan unsur terpenting dalam pembangunan. Pemerataan yang dimaksud adalah meratakan kesenjangan masyarakat agar dapat mempunyai efek memacu kerja dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
2. Persaingan: Persaingan dapat terjadi jika sumber daya yang digunakan oleh sekelompok individu menjadi langka relatif terhadap kebutuhan masing-masing individu.
3. Masyarakat terasing: Masyarakat terasing yaitu hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup dan nilai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat umum.
C.
Pengertian
Pertambangan
Pertambangan adalah
rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, pnambangan , pengolahan,
pemanfaatan dan penjualan dan
pemanfaaatan sumber daya yan gada. Kegiatan pertambangan ini mendorong untuk
mengatur Undang-Undang. UU yang mengenai dengan dengan kegiatan pertambangan
adalah UU No. 11/1967/ tentang pokok-pokok pengusaha pertambangan. Bidang
pertambangan tidak dikenal dengan istilah konsesi juga tidak ada kepemilihan
atas cadangan galian ditemukan investor bila eksploitasi berhasil.
Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk
di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia. tertentu serta susunan kristal
teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau
padu. Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa
bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.
Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya
disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah
pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas. Studi Kelayakan
adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara
rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan
teknis usaha pertambangan, terxnasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta
perencanaan pascatambang.
D.
Pembangunan
Pertambangan
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan yang terlanjutkan yaitu:1. Terpeliharanya proses ekologi yang esensial
2. Tersedianya sumber daya yang cukup
3. Lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang sesuai
E. Karakteristik Pertambangan
Pertambangan mempunyai beberapa karakteristik, yaitu (tidak dapat diperbarui), mempunyai risiko relatif lebih tinggi, dan pengusahaanya mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun sosial yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusaha komoditi lain pada umumnya. Karena sifatnya yang tidak dapat diperbarui terssebut pengusaha pertambangan selalu mencari (cadangan terbukti) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan produksi dan bertambah dengan adanya penemuan
F. Mitos-Mitos Pertambangan
Mitos-mitos pertambangan terdapat lima mitos pertambangan. Berikut adalah mitos-mitos pertambangan.
Pertambangan mempunyai beberapa karakteristik, yaitu (tidak dapat diperbarui), mempunyai risiko relatif lebih tinggi, dan pengusahaanya mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun sosial yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusaha komoditi lain pada umumnya. Karena sifatnya yang tidak dapat diperbarui terssebut pengusaha pertambangan selalu mencari (cadangan terbukti) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan produksi dan bertambah dengan adanya penemuan
F. Mitos-Mitos Pertambangan
Mitos-mitos pertambangan terdapat lima mitos pertambangan. Berikut adalah mitos-mitos pertambangan.
1. Pertambangan adalah industri padat modal dan resiko tinggi
2. Pertambangan adalah industri yang menyejahterakan rakyat
3. Pertambangan adalah penyumbang devisa Negara yang besar
4. Pertambangan adalah industri yang banyak menyediakan lapangan kerja
5. Pertambangan adalah industri yang bertanggungjawab
G. Fakta-Fakta mengenai Pertambangan
Ada beberapa hal yang harus diketahui bahwa fakta-fakta mengenai pertambangan bisa di kelompokan menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut seperti tahapan umum, eksplorasi, eksploitasi seerta penutupan tambang. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Tahapan Umuma. Lahirkan pro dan kontra yang memicu benih perpecahan di masyarakat
b. Beredar informasi yang simpang siur dan membingungkan
2. Tahapan Eksplorasi
a. Konflik antar pemilik kepentingaan mulai terbuka. Pada posisi ini biasanya Pemerintah mulai menunjukkan keberpihakan pada perusahaan
b. Informasi yang semakin simpang siur semakin meresahkan masyarakat
c. Bujuk rayu, intimidasi, hingga terror dan ancaman makin meningkat
3. Tahapan Eksploitasi
a. Dimulainya penghancuran gunung, hutan, sungai dan laut
b. Dimulainya proses pembuangan limbah Tailing yang akan meracuni sumber air dan pangan
c. Dimulainya kerja-kerja akademisi dan konsultan bayaran untuk membuktikan bahwa tidak ada pencemaran
d. Meningkatnya konflik antar masyarakat dan masyarakat dengan pejabat Negara
e. Penguasaan sumber daya alam, pencemaran lingkungan dan proses pemiskinan
f. Meningkatnya pelanggaran Hak Asasi Manusia, kasus korupsi dan suap
g. Meningkatnya kasus asusila karena akan terbukanya fasilitasi judi dan tempat prostitusi
h. Limbah Tailing dan Batuan akan menjadi masalah dari hulu hingga hilir
4. Tahapan Tutup Tambang
a. Makin terpuruknya ekonomi lokal dan meningkatnya jumlah pengangguran
b. Terbatasnya waktu pantauan kualitas lingkungan
c. Terbentuknya danau-danau asam dan beracun yang akan terus ada dalam jangka waktu yang panjang
d. Tidak pulihnya ekosistem yang dirusak oleh perusahaan tambangan
e. APBD banyak terkuras untuk menutupi protes rakyat sementara perusahaan telah pergi meninggalkan berbagai masalah
b. Terbatasnya waktu pantauan kualitas lingkungan
c. Terbentuknya danau-danau asam dan beracun yang akan terus ada dalam jangka waktu yang panjang
d. Tidak pulihnya ekosistem yang dirusak oleh perusahaan tambangan
e. APBD banyak terkuras untuk menutupi protes rakyat sementara perusahaan telah pergi meninggalkan berbagai masalah
I. PENYEHATAN LINGKUNGAN hasil PERTAMBANGAN
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi :
a. Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
b. Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
c. Pengendalian dampak resiko lingkungan
d. Pengembangan wilayah sehat
B. DAMPAK TERHADAP PERAIRAN
Sumber :
http://www.kamase.org
http://data.menkokesra.go.id/content/program-penyehatan-lingkungan
santoso, B, 1999, “ilmu lingkungan industri” , Universitas Gunadarma, Depok.
a. Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
b. Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
c. Pengendalian dampak resiko lingkungan
d. Pengembangan wilayah sehat
Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat dimna pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks. Kegiatan tersebut saling keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu dari hulu berbagai lintas sektor ikut serta berperan (perindustrian, KLH, Pertanian, PU dll) baaik kebijakan pembangunan fisik dan Departemen kesehatan itu sendiri terfokus pada hilirnya yaitu pengelolaan dampak kesehatan.
ISI
A. MASALAH
LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN ENERGI
Jumlah penduduk dunia terus meningkat
setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan.
Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi
sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang
menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak
langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan
makhluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat
pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah
menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan
bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas
udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak
terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya
terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran
hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan
Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran
udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor
memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC
sebesar 88,90% (Bapedal, 1992).
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan
pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air
dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi
fosil terhadap manusia dan lingkungan:
Dampak Terhadap Udara dan Iklim Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Dampak Terhadap Udara dan Iklim Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah
pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan
peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga
berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk
asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam. Emisi gas NOx dan
SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat
(HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan
tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari
5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan
asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk
pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman
produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk
hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya
bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang
disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan,
antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan
batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang. Emisi
CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi
CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga
terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap
sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu
atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan
kenaikan permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global. Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global. Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
B. DAMPAK TERHADAP PERAIRAN
Eksploitasi minyak
bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak,
misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan
tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran
perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
C. DAMPAK TERHADAP TANAH
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara.Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
D. TAHAP
PENAMBANGAN
Untuk metoda penambangan bawah tanah
(underground mining) dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup agak
terbatas. Yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah dampak pembuangan
batuan samping (country rock/waste) dan air berlumpur hasil penirisan
tambang (mine drainage). Kecuali untuk metode ambrukan (caving
method) yang dapat merusak bentang alam (landscape) atau
morfologi, karena terjadinya amblesan (surface subsidence). Metoda
penambangan bawah tanah yang dapat mengurangi timbulnya gas-gas beracun dan
berbahaya adalah penambangan dengan “auger” (auger mining), karena
untuk pemberaiannya (loosening) tidak memakai bahan peledak. Untuk
menekan terhamburnya debu ke udara, maka harus dilakukan penyiraman secara
teratur disepanjang jalan angkut, tempat-tempat pemuatan, penimbunan dan
peremukan (crushing). bahkan disetiap tempat perpindahan (transfer
point) dan peremukan sebaiknya diberi bangunan penutup serta unit pengisap debu
untuk menghindari timbulnya getaran (ground vibration) dan lemparan
batu (fly rock) yang berlebihan sebaiknya diterapkan cara-cara peledakan
yang benar, misalnya dengan menggunakan detonator tunda (millisecond delay
detonator) dan peledakan geometri (blasting geometry) yang tepat.
Lumpur dari penirisan tambang tidak boleh langsung
dibuang ke badan air (sungai, danau atau laut), tetapi harus ditampung lebih
dahulu di dalam kolam-kolam pengendapan (settling pond) atau unit
pengolahan limbah (treatment plant) terutama sekali bila badan air
bebas itu dipakai untuk keperluan domestik oleh penduduk yang bermukim
disekitarnya.
Segera melaksanakan cara-cara
reklamasi/ rehabilitasi/restorasi yang baik terhadap lahan-lahan bekas
penambangan. Misalnya dengan meratakan daerah-daerah penimbunan tanah penutup
atau bekas penambangan yang telah ditimbun kembali (back filled areas)
kemudian ditanami vegetasi penutup (ground cover vegetation) yang
nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi lahan pertanian atau
perkebunan. Sedangkan cekungan-cekungan bekas penambangan yang berubah menjadi
genangan-genangan air atau kolam-kolam besar sebaiknya dapat diupaya
kan agar dapat dikembangkan pula menjadi tempat
budi-daya ikan atau tempat rekreasi.
D. PENYEHATAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan
untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan.
Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
1.
Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
2.
Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
3.
Pengendalian dampak risiko lingkungan
4.
Pengembangan wilayah sehat.
E. KECELAKAAN YANG MUNGKIN TIMBUL KARENA AKTIFITAS PERTAMBANGAN
Usaha pertambangan adalah suatu usaha yang penuh dengan bahaya. Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi, terutama pada tambang-tambang yang lokasinya jauh dari tanah. Kecelakan baik itu jatuh, tertimpa benda-benda, ledaka-ledakan maupun akibat pencemaran atau keracunan oleh bahan tambang. Oleh karena itu tindakan-tindakan penyelamatan sangatlah diperlukan, misalnya memakai pakaian pelindung saat bekerja dalam pertambangan seperti topi pelindung, but, baju kerja, dan lain-lain.
Dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada dalam lingkungan pertambangan ataupun berada di luar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pangawasan lingkungan terhadap:
1. Cara pengolahan pembangunan dan pertambangan
2. Kecelakaan pertambangan
3. Penyehatan lingkungan pertambangan
4. Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul
Contoh sederhana karena kecelakaan kerja adalah terjadinya lumpur lapindo yang terdapat di Porong, Sidoarjo, Jawa timur. Tragedi semburan lumpur lapindo yang terjadi beberapa tahun silam, setidaknya menjadi\ bukti adanya kelalaian pekerja tambang minyak yang lupa menutup bekas lubang untuk mengambil minyak bumi. Semburan di Porong, Sidoarjo bukan fenomena baru di kawasan Jawa Timur. Fenomena yang sama terjadi di Mojokerto, Surabaya, Gunung Anyar, Rungkut, Purwodadi, Jawa Tengah.
Pertambangan memang sangat penting bagi perkembangan jaman sekarang. Soalnya semua kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang ada dipertambangan. Contohnya:
a. Bijih besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat rumah tangga, mobil, motor,dll
b. Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat
c. Emas digunakan untuk membuat kalung, anting, dan cincin
d. Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel
e. Dan masih banyak lagi seperti perak, nikel, batubara, timah, pasir kaca, dll
Dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada dalam lingkungan pertambangan ataupun berada di luar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pangawasan lingkungan terhadap:
1. Cara pengolahan pembangunan dan pertambangan
2. Kecelakaan pertambangan
3. Penyehatan lingkungan pertambangan
4. Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul
Contoh sederhana karena kecelakaan kerja adalah terjadinya lumpur lapindo yang terdapat di Porong, Sidoarjo, Jawa timur. Tragedi semburan lumpur lapindo yang terjadi beberapa tahun silam, setidaknya menjadi\ bukti adanya kelalaian pekerja tambang minyak yang lupa menutup bekas lubang untuk mengambil minyak bumi. Semburan di Porong, Sidoarjo bukan fenomena baru di kawasan Jawa Timur. Fenomena yang sama terjadi di Mojokerto, Surabaya, Gunung Anyar, Rungkut, Purwodadi, Jawa Tengah.
Pertambangan memang sangat penting bagi perkembangan jaman sekarang. Soalnya semua kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang ada dipertambangan. Contohnya:
a. Bijih besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat rumah tangga, mobil, motor,dll
b. Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat
c. Emas digunakan untuk membuat kalung, anting, dan cincin
d. Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel
e. Dan masih banyak lagi seperti perak, nikel, batubara, timah, pasir kaca, dll
Sumber :
http://data.menkokesra.go.id/content/program-penyehatan-lingkungan
santoso, B, 1999, “ilmu lingkungan industri” , Universitas Gunadarma, Depok.
Ikawati, Y, 2006, “Memahami kondisi
geologi porong”, Jakarta